Tari Zapin Api, Wabup Bagus Santoso Minta Terus Dilestarikan

RUPAT UTARA || jerathukum.com

Wakil Bupati Bengkalis Dr H Bagus Santoso antusias saksikan tarian zapin api yang merupakan budaya turun temurun masyarakat Kecamatan Rupat Utara dalam rangka menyambut kedatangan tamu agung, Selasa (12/9/2023) malam, bertempat di Pantai Pesona, Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara.

Tari zapin api tersebut dibawakan Sanggar Petak Semai yang di nahkodai Khalifah Muhammad Hafis. Dan yang menariknya tarian zapin api ini juga telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) di Indonesia sejak tahun 2017.

Dan pagi hari nya Festival Mandi Safar, Wabup Ingatkan Masyarakat Sambut Wisatawan dengan Rama.

Wakil bupati H Bagus Santoso didampingi Ketua TP PKK Bengkalis, Hj Siti Aisyah saat memandikan anak-anak dalam prosesi Mandi Safar

TANJUNG LAPIN – Pulau Rupat menjadi salah satu wilayah di Kabupaten Bengkalis yang terkenal dengan keindahan pantainya.

Di pulau yang berbatasan dengan Selat Malaka itu, banyak ditemukan destinasi pariwasata bahari, salah satunya adalah Pantai Lapin.

Keindahan Pantai Lapin tidak diragukan lagi. Pantai yang memiliki pasir putih ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke Pulau Rupat.

Bahkan menurut Wakil Bupati (Wabup) Bengkalis, Dr H Bagus Santoso, Pantai Lapin ini mengibarat “Pantai Kuta-nya” Sumatera.

Tingginya kunjungan wisatawan ke Pulau Rupat, hendaknya dibarengi dengan keramah tamahan masyarakat menyambut wisatawan yang berkunjung.

“Masyarakat Rupat Utara patut bersyukur, dimana objek wisata bahari menjadi destinasi favorit wisatawan untuk datang ke sini”, sebut Bagus.

Untuk itu Wabup kembali mengingatkan masyarakat untuk menyambut wisatawan dengan sumringah dan ramah.

Harapan tersebut disampaikan Wabup saat menghadiri festival budaya Mandi Safar yang digelar di Pantai Lapin, Rabu, 13 September 2003.

Wabup meyakini dengan tingginya kunjungan wisatawan, peluang tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat untuk meningkatkan perekonomian. Seperti penginapan, kuliner, oleh-oleh dan lain sebagainya.

“Jika tamu merasa senang dan nyaman maka destinasi wisata Rupat Utara akan semakin bertambah maju. Sehingga dampak positifnya terus mengalir bagi masyarakat setempat”, sebut Bagus lagi.

Terkait festival Mandi Safar, disebutkan Wabup, selain melestarikan budaya lelulur terdahulu, juga merupakan upaya mempromosikan budaya dan pariwisata Rupat Utara.

Untuk itu, mantan anggota DPRD Riau ini mengapresiasi kepada tokoh masyarakat Rupat Utara yang memiliki komitmen kuat untuk terus melestarikan budaya mandi safar.

Prosesi mandi safar itu sendiri diawali dengan menampar tepung tawar 10 pasang anak-anak oleh Bagus Santoso, Forkopimda dan tamu undangan lainnya.

Kemudian, salah seorang tokoh masyarakat, Azhar HS menyerahkan gayung dari tempurung kelapa kepada Wabup untuk memandikan 10 pasang anak-anak tersebut.

Satu persatu anak-anak dimandikan dengan mengambil air bersumber sumur tua.

Selain Bagus Santoso, prosesi mandi safar ini juga dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Bengkalis, Hj Siti Aisyah dan Camat Rupat Utara, Aulia Fikri dan Sekretaris Disparbudpora, Reza Noverindra.

[ Ind ]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *