BKKBN Bersama Mitra Kerja Lakukan Sosialisasi Dan KIE Program Bangga Kencana

Dalam rangka untuk mensukseskan program percepatan penurunan stunting, BKKBN bersama Mitra Kerja dari Komisi IX DPR RI terus gecar sosialisasi penurunan stunting kepada masyarakat luas. Bertempat di RM Rumpikal BKKBN melaksanakan SOSIALISASI DAN KIE PROGRAM BANGGA KENCANA
BERSAMA MITRA KERJA 2024,
Sabtu, 13 Juli 2024.

Selain dihadiri ratusan peserta sosialisasi, kegiatan itu juga menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Dra Wenny Haryanto SH anggota Komisi IX DPR RI, Kukuh Dwi Setiawan S Sos, MSi Sekertaris Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Ulil Absor analis kebijakan ahli muda, III/D (Penata Tingjat 1) Biro Hukum Organisasi dan Tata Laksana dan Drg Dezi Sukrawati Kabid KB DPPKB Kota Bekasi.

Diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, dilanjutkan dengan ucapan selamat datang oleh Zaenal Arifin SH selaku tuan rumah. Pihaknya selaku tuan rumah sangat berterima kasih kepada BKKBN yang telah menyelenggarakan sosialisasi ini, serta mengapresiasi.

“Semoga, para peserta sosialisasi, agar bisa mengambil manfaat dari semua kegiatan ini, serta bisa menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Agar, lebih memperhatikan dampak buruk dari stunting,” katanya.

Kemudian, acara diisi oleh para pemateri yang menerangkan tentang cara mengantisipasi stunting dan menurunkan srunting secepatnya. Diantara para narasumber itu dari Wenny Haryanto anggota Komisi IX DPR RI, dalam arahan dan penjelasan kepada para peserta, bahwa salah satu cara penanganan Stunting adalah para orang tua supaya melakukan pendampingan bagi para calon pasangan pengantin. Para orang harus selalu memantau perkembangan kesehatan calon pengantin dan pertumbuhan anak-anak balita.

Menurut Wenny Haryanto, ia menghimbau kepada pada calon pasangan pengantin yang hendak menikah, supaya secara rutin memeriksakan kesehatannya, agar kondisi kesehatan dan gizi dirinya calon pasangan dapat terjaga dengan baik. Sebab, nantinya bisa mempengaruhi pertumbuhan kesehatan dan gizi anak yang akan dilahirkannya.

“Bagi para calon pengantin supaya aktif ikut mendukung program penurunan Stunting yang sedang digencarkan oleh pemerintah pusat. Mari kita bekerja maksimal dalam mengantisipasi dan mencegah secara dini bahaya stunting,” ungkapnya.

Setelah itu, penyajian materi oleh Kukuh Dwi Setiawan S.Sos. MSi. Dihadapan ratusan sosialisasi, beliau menyampaikan supaya semua pihak terkait untuk mempercepat penanganan stunting, dengan memanfaatkan pada pola triple heliks, dan mendirikan dapur umum di kampung-kampung KB. Terutama, di wilayah yang memiliki angka stunting tinggi.

Cabup Gus Barra Hadiri Acara Tasyakuran Perpanjangan Jabatan Kades, di Desa Lebaksono

Dengan program 1.000 Mitra untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), kemudian BKKBN melakukan edukasi untuk meningkatkan kapasitas tim percepatan penurunan stunting.

Menlu Jerman Tegaskan Rencana Otonomi Maroko adalah Landasan Solusi Terbaik atas Masalah Sahara

“Selain itu, program ini juga memanfaatkan makanan berbasis kearifan lokal di dapur sehat untuk mengatasi stunting (DASHAT). Penguatan peran dan keterampilan remaja dalam kesehatan reproduksi juga menjadi bagian dari upaya ini. Tetap, harus menerapkan pola makan teratur dan sehat, serta pola hidup bersih sehat,” jelasnya.

Kemudian, acara dilanjutkan dialog maupun tanya jawab dari para narasumber dengan para peserta sosialisasi. Lalu, dilakukan penyerahan doorprize dan sesi foto bersama. (ris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *