Waduh,Tertulis Ongkos Wartawan 60 Jutaan Laporan Keuangan Desa Lambangsari ?

Waduh,Tertulis Ongkos Wartawan 60 Jutaan Laporan Keuangan Desa Lambangsari ?

Bekasi -Jawabarat || jerathukum.com

Lagi lagi nama profesi wartawan tercemar dan diindikasikan kuat dugaan dicatut nama Wartawan oleh oknum aparat Desa Lambangsari Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi. Hal tersebut tercantum dalam Laporan Keuangan dan Pertanggungjawabaan Keuangan Desa Lambangsari pada tahun anggaran 2022.

Saat dikonfirmasi media Kaur Keuangan Desa Lambangsari mengakui dan membesarkan ada kekeliruan dalam Laporan keuangan yang mencantumkan Ongkos Wartawan sebesar 62.394.000. (Enam Puluh Dua Juta Tiga Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu) yang tertulis : No 170 Tanggal, 05/12/2022, Nomor Bukti 00174/KWT.2022/2022.

” Maaf Bang mungkin salah tulis dalam pembuatan laporan kita, ujar Ela selaku Kaur Keuangan Desa Lambangsari.

Hal ini menjadi sorotan dan kritik tajam oleh Ketua Sindikat Wartan Indonesia (SWI) Kabupaten Bekasi,Surya Suaeb.

Surya menyesalkan dan menyayangkan tindakan yang kurang profesional yang dilakukan oleh Kaur Kejagung Desa Lambangsari, yang mencatut nama Wartawan untuk dijadikan Laporan keuangan dengan kalimat secara resmi ” Ongkos Wartawan” yang ditujukan sebagai laporan keuangan ke Pemkab Bekasi.

Menurut Surya kata ” Ongkos Wartawan” yang tertulis dalam laporan LKPJ tersebut jelas jelas telah menghina, merendahkan serta melecehkan profesi Wartawan, seolah olah menganggap semua Wartawan meminta uang dan membebankan dan ini membuat citra buruk bagi semua Wartawan khususnya Bekasi cetus Surya Suaeb.

” Kami akan minta klarifikasi kembali kepada Pemdes Lambangsari terkait ini, dan ini saya kira sudah menyinggung perasaan insan pers di seluruh Bekasi bahkan Nusantara,” pungkas ketua SWI Kabupaten Bekasi.

Wartawan media Kabarnusa24.com Suhaeb Rizal menambahkan bahwa persoalan ini jangan di anggap sepele, yang susah jelas nama profesi wartawan ditulis dan dibawa dalam ranah Laporan Keuangan dengan nilai yang fantastis sampai 62 jutaan, jika memang ada biaya publikasi meriah atau advetorial berita semestinya ditulis bukan ongkos wartawan, tukasnya.

“Kami bersama rekan wartawan lainnya akan bersama sama meminta klarifikasinya terkait hal ini, tegasnya.

Red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *