Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Perusahaan Kendaraan Komersial Thailand Bangun Pabrik di Indonesia

 

BANGKOK || jerathukum.com

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendukung produsen mobil Thailand Nex Point Thailand Co LTD yang ingin mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia. Bersama Takuni Group Public Company Limited dan PT Power Shark Indonesia, Nex Point akan mensuplai berbagai kendaraan listrik komersial atau angkutan umum mulai seperti Busway Trans Jakarta, truck angkutan umum, sampah, dumptruck untuk tambang, Kepala Kereta Api listrik, Ferry Listrik hingga Taugeboat listrik penarik tongkang di Indonesia.

“Saat ini market kendaraan listrik di indonesia sangat besar. Karenanya, tidak hanya mensuplai kendaraan listrik build up dari Thailand, Nex Point juga berencana membangun pabrik assembly di Indinesia. Terlebih, beberapa material yang diperlukan cukup banyak di Indonesia,” ujar Bamsoet usai mengunjungi pabrik berbagai kendaraan listrik Nex Point Thailand Co LTD di Bangkok, Selasa (28/11/23).

Hadir antara lain CEO Nex Point Khanist Srivajiraprabha, CEO PT Powerspark Green Energy Richard Christoforus, CEO Takuni Group Public Company Limited Somyos Tiranawatananun, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Robert Kardinal serta Anggota DPD RI Yorrys Raweyai.

Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Nex Point Thailand Co LTD merupakan produsen dan distributor kendaraan listrik komersial. Seperti bus listrik, minibus listrik, kendaraan wisata listrik, bus EV, kendaraan penumpang EV, dan gerbong EV.

“Kendaraan penumpang komersial ini secara eksklusif mengandalkan tenaga listrik 100 persen yang ditenagai oleh baterai lithium-ion. Nex Point Thailand Co LTD memperhatikan pentingnya pengelolaan lingkungan dalam perjalanan dengan menggunakan energi listrik yang berkelanjutan,” kata Bamsoet.

Ketua Umum Ikatan Motor Indinesia (IMI) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menjelaskan, terdapat banyak keuntungan yang diperoleh dengan penggunaan kendaraan penumpang listrik komersil. Di antaranya berkurangnya pencemaran udara, konsumsi BBM, dan beban subsidi yang harus ditanggung negara. Sehingga pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional.

Penggunaan kendaraan listrik juga menjadi alternatif solusi untuk menekan ketergantungan terhadap impor migas. Sehingga pada akhirnya meningkatkan ketahanan energi nasional.

“Ini juga penting agar beban APBN kita tidak terkuras dengan impor migas yang selama ini kita ambil dari beberapa negara dan harganya juga makin lama makin mahal. Hal tersebut jelas membebani dan mengurangi dana atau anggaran yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat,” pungkas Bamsoet.

(Red-Dwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *