PARUNG PANJANG || jerathukum.com
Upacara peringati hari guru nasional bertempat
di halaman SMP Negri 01 Parung panjang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.Di hadiri Seluruh Guru-guru yang ada di Kecamatan Parung Panjang juga hadir Camat Parung Panjang Icang Aliyudin S.Pd S.IP MM dan muspika Kecamatan Parung Panjang juga para Kepala Sekolah Komite Sekolah turut hadir Caleg dari Partai PDIP Egi Gunadi tokoh masyarakat Sekecamatan Parung Panjang juga hadir dari Kapolsek Kompol Suharto SH MH juga Danramil Kapten Inf. Mulyadi Bersama-sama Jajarannya Sabtu, 25/11/2023.
Selanjutnya perayaan
Hari Guru Nasional (HGN) merupakan momen sangat penting bagi setiap merayakan peran guru dalam mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia, Hari Guru Nasional (HGR) di peringati setiap tanggal 25 November sebagai bentuk penghormatan terhadap guru yang telah berjuang dalam membentuk karakter generasi muda. Jelang perayaannya, mari kita memahami makna dan sejarah di balik Hari Guru Nasional (HGN) pada umumnya.
Hari Guru Nasional (HGN) tidak hanya menjadi wadah untuk menghargai pengabdian para pendidik, tetapi juga mencerminkan rasa syukur terhadap jasa guru dalam membangun pondasi pendidikan bangsa. Sejarah Hari Guru Nasional (HGN) pada waktu itu, terbentuklah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) setelah sebelumnya Persatuan Guru Indonesia (PGI) menyelenggarakan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 25 November secara resmi ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional menghormati lahirnya seorang tokoh pendidikan Indonesia yang dianggap sebagai pelopor pendidikan bagi rakyat Indonesia.
Selanjutnya bukan hanya seorang pendidik, tetapi juga seorang pemikir, budayawan, dan tokoh pergerakan nasional. Konsep pendidikan yang diusung mencakup prinsip bahwa pendidikan harus menyentuh hanya aspek kognitif tetapi juga moral, emosional, dan fisik.
Di sisi lainnya Hari Guru Nasional (HGN) bukan hanya sekadar perayaan lebih dari itu, ini adalah momen untuk memahami betapa pentingnya peran guru dalam mengarahkan generasi muda menuju masa depan yang lebih baik. Guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter, moralitas, dan sikap positif siswa-siswi tutupnya.
(Red)