PEKANBARU || jerathukum.com
Terkait Pemuda Millenial Pekanbaru (PMP) meminta Kejari Kota Pekanbaru segera mendesak agar tempat hiburan malam Gold Dragon segera menyelesaikan tunggakan pajak kurang lebih 2 milyar rupiah, sebab dari kerjasama antara Bapenda Kota Pekanbaru dan Kejaksaan serta DPMPTSP telah ada kesepakatan bahwa untuk penagihan tunggakan menjadi ranah kejaksaan.
Hal itu mendapatkan tanggapan serius dari Elfian Efendi yang disampaikan kepada media, Rabu, 25
Elfian mengatakan Bapenda harusnya menagih dugaan tunggakan yang menurut PMP sebesar kurang lebih 2 milyar rupiah seperti halnya Kabid Daljak Hidayat mengejar restoran Gapyeong BBQ. Kalau bisa foto Kabid Daljak, Satpol PP dll di depan Gold Dragon kata Elfian kepada media.
“Ayo kejar itu Gold Dragon seperti mengejar Gapyeong, bawa Satpol PP, segel juga, keluarkan di portal Bapenda go.id, jangan tebang pilih, harus adil dalam bekerja,” ucap Elfian.
Terkait PMP yang mendesak agar Kejaksaan Negeri Pekanbaru untuk bisa menjalankan fungsinya sangat tepat dan tidak boleh memberikan perlakuan spesial pada Gold dragon.
“Sudah tepat PMP minta Kajari tidak boleh memberikan perlakuan spesial
kepada Gold Dragon, nilai tunggakan hampir 2 milyar sangat besar, diduga oknum Bapenda mesti bermain, coba periksa pejabat bagian yang bertanggung terhadap pejabat yang menyetujui pembayaran di Bapenda,” harap Elfian.
“Ini karena oknum pejabat diduga dipaksakan untuk memegang jabatan tanpa dilihat latar belakang keahlian di bidang pajak daerah,” pungkas Elfian.
Untuk diketahui informasi yang diperoleh PMP, nilai pajak tersebut menurut PMP adalah sebuah nilai yang perlu dipertanyakan. Menurut perhitungan PMP nilai pajak Gold Dragon bisa mencapai tiga kali lipat atau lebih dari 15 juta yang telah ditetapkan. PMP menduga ini ada permainan antara oknum Bapenda Kota Pekanbaru dengan Gold Dragon. PMP merasa ada kebocoran pajak dari nilai yang telah dibayarkan tersebut.
“Semoga Pj.Walikota mengambil sikap dengan adanya dugaan permainan pajak Gold Dragon, kalau memang oknum tidak bisa diandalkan, tinggal evaluasi saja, sayang bayar upah pungut ke oknum,” tutup Elfian.
(THY)