PEKANBARU || jerathukum.com
Elfian yang merupakan penerima kuasa untuk pengurusan pajak restoran Gapyeong, menyikapi terkait pemberitaan ” aksi penagihan langsung dan pemasangan stiker oleh Bapenda Kota Pekanbaru, disambut sinis oleh Pemuda Millenial Pekanbaru”. Alasannya terkesan hanya bentuk pencitraan belaka dan terkesan hanya tebang pilih.
Hal itu ditanggapi Elfian setelah membaca pemberitaan di media Jerat Hukum, Sabtu, 20 Oktober 2023.
PMP menyampaikan banyak pengusaha besar nakal yang mempermainkan pajak, namun tidak pernah ditindak. Bahkan ada dugaan adanya main mata antara pengusaha dengan oknum pegawai Bapenda guna menekan nilai pajak.
“Nah ini juga yang dialami Gapyeong, Kabid Daljak Dayat mengulur waktu di saat Kaban Alek sudah sepakat angsur 10 bulan, namun dipersulit oleh Dayat,” tutur Elfian.
Elfian mengutip statement PMP sebagai berikut :
“Bagaimana mungkin sebuah usaha hiburan malam yang memiliki Restoran dan PUB hanya membayar pajak tahunan sebesar 15 juta rupiah. Tentu nilai yang sangat mencurigakan. Sebuah restoran saja ditempat lain bisa membayar pajak lebih dari nilai Gold Dragon. Meskipun cuma punya restoran, tapi Gold Dragon yang punya usaha restoran dan tempat hiburan hanya bayar nilai kecil.”
Nah kata Elfian Gapyeong beda tipis dengan Gold Dragon, mungkin PMP bisa juga investigasi restoran mewah hotel apakah sama besar dengan yang dibayar Gapyeong.
Menurut Elfian hasil investigasi PMP merupakan bentuk kepedulian pemuda millenial, memberantas para oknum Bapenda yang meraup keuntungan dari pajak daerah, untuk bergaya hidup hedon pakai mobil mewah, rumah mewah, hand phone terbaru, makan di cafe elit agar terlihat eksklusif.
“Jangan-jangan oknum kongkow di cafe mewah gratis atau bayar dikasih diskon,” ujar Elfian.
Saya berterima kasih dengan Pemuda Millenial Pekanbaru yang sudah membuka tabir ini.
(THY)