PMP Merasa Penagihan Langsung WP oleh Bapenda Hanya Pencitraan

PEKANBARU || jerathukum.com

Adanya aksi penagihan langsung dan pemasangan stiker oleh Bapenda Kota Pekanbaru,disambut sinis oleh PMP. Menurut ketua Pemuda Millenial Pekanbaru (PMP) aksi tersebut terkesan hanya bentuk pencitraan belaka dan terkesan hanya tebang pilih. Sebab menurut PMP banyak pengusaha pengusaha besar nakal yang mempermainkan pajak namun tidak pernah ditindak. Bahkan ada dugaan adanya main mata antara Bapenda Kota dengan oknum pegawai Bapenda guna menekan nilai pajak.

“Kami sangat menyambut baik adanya aksi penagihan langsung yang dilakukan Bapenda Kota Pekanbaru. Ini langkah bagus untuk menggenjot PAD Kota Pekanbaru. Jadi para wajib pajak tidak akan bisa lalai dalam menunaikan kewajibannya,”ujar Teva Iris.

“Apalagi dalam penindakan tersebut juga didampingi oleh Kejaksaan dan juga satpol PP. Dua instansi sebagai penegak aturan, baik sebagai penegak aturan bernegara yang diwakili oleh Kejari Pekanbaru maupun sebagai penegak aturan Perda yang diwakili oleh Satpol PP. Tentu hal ini sebuah langkah maju dalam menjalankan aturan,” imbuh Teva Iris

Namun apa yang dilakukan tersebut dalam pandangan PMP seakan akan hanya bentuk pencitraan belaka.

“Meskipun begitu kami masih ragu akan keseriusan Bapenda dalam menggenjot PAD Kota Pekanbaru. Aksi pemasangan stiker seakan akan untuk pencitraan belaka. Sebab selama ini kami merasa banyak dugaan kebocoran pajak yang dilakukan Bapenda. Mereka terkesan hanya menindak pelaku usaha kecil tanpa berani menyentuh pelaku usaha besar. Padahal pelaku usaha besar inilah yang banyak melakukan penyimpangan pajak,” tambah Iris.

“Sebagai contoh bisa kita lihat dari salah satu objek pajak yakni Gold dragon. Hasil investigasi PMP dilapangan, nilai pajak yang dibayarkan Gold dragon sangat tidak sesuai dengan usaha yang dijalankan. Terlalu kecil dan seakan akan ini permainan antara Bapenda Kota dan pengusaha agar nilai pajak ditekan”.

“Bagaimana mungkin sebuah usaha hiburan malam yang memiliki Restoran dan PUB hanya membayar pajak tahunan sebesar 15 juta rupiah. Tentu nilai yang sangat mencurigakan. Sebuah restoran saja ditempat lain bisa membayar pajak lebih dari nilai Gold Dragon. Meskipun cuma punya restoran, tapi Gold Dragon yang punya usaha restoran dan tempat hiburan hanya bayar nilai kecil.”

“Jadi PMP meminta Bapenda agar benar benar serius dalam menangani pajak dan menggenjot PAD. Jangan lagi ada permainan tebang pilih yang hanya menguntungkan para pelaku usaha besar saja dan menindak pelaku usaha kecil. Jangan ada lagi permainan antara objek pajak dan oknum pegawai yang buat kebocoran pajak,” tutup Teva Iris.

(THY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *