PEKANBARU || jerathukum.com
Pemuda Millenial Pekanbaru (PMP) harus kembali melakukan unjuk rasa untuk ketiga kalinya serta menyampaikan sikap di Kantor DJP Riau. Hal ini dikarenakan tidak kunjungan DJP Riau merespon dan menindak oknum W yang diduga telah melakukan korupsi uang pajak rakyat. Belum lagi masalah keanehan LHKPN antara oknum W dan Kepala DJP Riau.
Unjuk rasa dan penyampaian sikap tersebut dilakukan oleh PMP pada hari Kamis (27/7). Massa aksi yang berjumlah puluhan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua PMP Teva Iris. Akibat demo tersebut jalan sudirman nampak arus kendaraan sedikit tersendat.
Para peserta unjuk rasa ini nampak membentangkan spanduk dengan berbagai tuntutan. Diantara tuntutan tersebut agar memeriksa LHKPN oknum pegawai pajak berinsial W. Adanya keanehan LHKPN Kepala DJP Riau juga jadi sorotan PMP. Selain itu PMP juga meminta agar DJP Riau bersih dari segala tindakan korupsi para pegawainya yang akan merugikan masyarakat.
Menurut Teva Iris selaku ketua Pemuda Millenial Pekanbaru menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa didepan DJP Riau ini terpaksa dilakukan. Hal ini karena tuntutan dan permintaan PMP pada aksi demo yang terdahulu tidak pernah direspon DJP Riau. Bahkan mereka terkesan mengabaikan seluruh tuntutan yang pernah disampaikan PMP.
“Kami akan terus mencari keadilan dengan turun kejalan dan berorasi. Jika perlu aksi demo akan dilakukan hingga 100 jilid sebelum apa yang kami suarakan dapat ditindaklanjuti.” ungkap Ketua PMP di sela sela aksi unras tersebut.
“Sebenarnya apa yang kami minta adalah demi kebaikan DJP Riau kedepan. Sebab kami merasa bahwa pelaku korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan dan dimusnahkan. Jadi jika tuntutan soal pengusutan LHKPN oknum W ditindak lanjuti maka kami tidak perlu repot repot turun kejalan. Sebab kami paham bahwa demokrasi jalanan adalah jalan terakhir yang harus ditempuh jika memang ada jalan dan solusi yang lain dan lebih elegant”, terang ketua PMP ini lebih lanjut.
“Bagi PMP kepentingan masyarakat diatas kepentingan segala galanya. Saat ini korupsi telah menyentuh setiap sendi sendi kehidupan masyarakat. Semua itu bisa merusak tatanan negara dan mengganggu pembangunan. Banyak oknum oknum demi kepentingan pribadi dan kelompok telah berani mengorbankan sumpah dan janji pegawai dengan melakukan korupsi.”
“Untuk itu kami ingin dalam demo kali ini DJP Riau dapat menindaklanjuti seluruh permintaan kami. PMP juga telah membuat aduan ke KPK dan Menkeu tentang dugaan korupsi oknum W. Jadi mari sama sama kita jadikan DJP jadi sebuah birokrasi yang bersih dan melayani.” tegas Teva Iris.
“PMP juga masih menantikan perkembangan laporan yang telah disampaikan pada KPK dan Kementerian keuangan. Laporan tersebut demi menciptakan birokrasi yang bersih dan melayani. Mari bersama sama berantas korupsi dinegeri ini”,tutup Teva Iris
( T Hendra Yuda)